asal usul dayak jangkang

Asal usul dayak jangkang tidak di ketahui secara persisis, namun berdasarkan cerita yang dituturkan oleh Simplisius Sim (ketua sanggar Bengkawan) dan C. Mara mengatakan bahwa suku dayak jangkang berasal dari tembawang tampun juah/rungkap tuba (terletak di kecamatan balai karangan kabupaten sanggau propinsi Kalimantan barat). Dahulu kehidupan masyarakat dayak terkenal ulung dalam berburu untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Karena kegiatan ini dilakukan secara terus menerus sehingga binatang-binatang yang ada di sekeliling tempat tinggal mereka menjadi semakin punah dan sulit lagi untuk didapatkan. Melihat hal ini beberapa orang dari mereka mencari tempat buruan yang baru, dan hal ini terjadi secara terus menerus sehingga salah satu kelompok dari mereka ada yang sampai ke tembawang tayu yang terletak di kaki gunung begkawan yang sekarang menjadi kecamatan jangkang kabupaten sanggau. Di situ mereka melihat banyak hewan buruan namun daerah tersebut jauh dari kampung mereka sehingga sebagian dari mereka ada yang mengambil keputusan untuk menetap di situ dan membuat pondok di situ (setelah selang beberapa lama mereka kembali ke kampung untuk mengajak sanak keluarga dan orang kampung yang ingin pindah ke tempat yang baru) selain itu ada pula yang mengambil keputusan untuk mencari daerah lain.
Dari Tayu mereka pindah ke kobang dan dari kobang mereka pindah ke songokng namun di songokng mereka harus beradap tasi dengan hantu-hantu yang mendiami daerah tersebut. Namun karena dilanda musibah mereka lalu mengadakan ritual Bosinong (ritual meminta petunjuk untuk mencari daerah baru) dan dalam suatu petunjuk yang di dapat oleh seorang pemimpin ritual tersebut menunjukkan daerah yang sekarang menjadi kampong jangkang benua.
Dalam perkembangan berikutnya setelah lama menetap di situ (tembawang tayu), tempat-tempat di sekitar tempat timggal mereka rata-rata sudah pernah di ladangi membuat beberapa orang dari mereka yang berinisiatif mencari tempat lain untuk berladang sehingga menyebarlah mereka. Di daerah baru yang mereka dapati tersebut mereka buat pondok untuk bermalam (melaman: buat pondok di ladang dan tinggal di sana dalam selang beberapa hari mereka pulang ke kampung dan setelah itu kembali lagi untuk tinggal di ladang) karena tempat tersebut jauh dari kampung dan beberapa hari sekali mereka pulang ke kampung. Karena melihat ada keluarga yang buat pondok di ladang maka ada juaga yang mau ikut sehingga lama-lama menjadi sebuah kampung. Diantaranya adalah kampung kobang (sebelum mendiami kampung kobang mereka terlebih dahulu tinggal di songokng sekarang sudah menjadi hutan) dan dari kampung kobang mereka pindah ke jangkang dan ketori. Awalnya mereka tinggal melaman (mondok di ladang/buat pondok di ladang) namun lambat laun semakin banyak dan menjadi sebuah kampung. Dari kampung yang ada tersebut mereka lalu menyebar ke berbagai daerah di kecamatan jangkang, kecamatan mukok, dan sebagian di kecamatan bonti dan kecamatan kapuas kabupaten sanggau. Dan nama jangkang mereka ambil dari nama sungai yang melinatsi kampng jangkang saat ini. Dan dari situlah asal muasal dayak jangkang.

Related Posts:

KAMANG

KAMANG adalah akronim dari Kumpulan Muda/i Jangkang (jangkang adalah nama kecamatan atau suku dayak yang berada di Kab. Sanggau Kalimatan Barat) yang didirikan oleh pemuda jangkang yang berada di pontianak. adapun Visi dari KAMANG adalah Wadah bagi muda/I dayak jangkang untuk mengembangkan diri menjadi pemuda yang kreatif, inovatif dan terdepan. awal dari pendirian kumpulan ini bermula dari acara kumpul-kumpul namun karena keinginan yang besar dari para pemuda untuk lebih mengembangkan diri maka terbentuklah KAMANG.

Related Posts: